Suka Install Banyak Aplikasi Tapi Takut Lemot? Coba Tips Ini (Android) - Sudah bukan rahasia lagi bahwa salah satu kunci kepopuleran perangkat dengan sistem operasi Android sebagian besar dipengaruhi oleh banyaknya aplikasi yang tersedia pada toko aplikasi nya (Google Play Store) yang sebagian besar aplikasi yang tersedia disana dihargai $0 alias gratis! Hal itu membuat orang dengan mudah "mencicipi" aplikasi - aplikasi yang tersedia di sana karena tidak takut akan rugi jika ternyata aplikasi yang dicicipi tersebut ternyata kurang bagus. Tentu saja hal itu karena mereka tidak harus membayar sepeserpun untuk dapat menginstallnya.
Namun disadari atau tidak, hal itu justru menimbulkan masalah tersendiri bagi penggunanya yang sebagian besar hanya menginstall dan menggunakannya sesaat, lalu aplikasi tersebut dibiarkan terbengkalai alias jarang disentuh. Mungkin bagi pengguna perangkat dengan spesifikasi mumpuni hal itu tidaklah terlalu menjadi masalah, tapi bagaimana dengan pengguna yang menggunakan perangkat dengan spesifikasi serba terbatas? Tentunya akan menjadi sebuah masalah besar karena dapat membuat perangkat yang digunakannya akan mengalami penurunan performa.
Mengapa menginstall banyak aplikasi dapat membuat Android menjadi lemot?
Tentunya banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Saat menginstall aplikasi tentunya dibutuhkan ruang penyimpanan pada perangkat bukan? Dan jika penyimpanan yang dimiliki perangkat sangat terbatas tentunya hal ini akan cepat berpengaruh pada performanya saat ruang penyimpanan atau memory internalnya sudah hampir habis. Meskipun hal itu bisa diatasi dengan memindahkan aplikasi ke SD card, namun tetap saja ada hal lain yang menyebabkan lemotnya perangkat Android karena banyaknya aplikasi.
Yang paling berpengaruh adalah faktor autorun dari banyaknya aplikasi yang kita install itu. Autorun adalah sebuah perintah pada suatu program dalam hal ini aplikasi untuk dapat berjalan sendiri (otomatis) pada keadaan tertentu. Misalnya, saat kita menyalakan perangkat, program - program atau aplikasi bawaan Android akan berjalan dengan sendirinya setelah booting (starting) agar perangkat dapat bekerja dengan normal. Dan biasanya, bukan hanya program bawaan saja yang melakukan autorun setelah booting, tapi juga aplikasi yang kita install. Sehingga semakin banyak aplikasi yang kita install, semakin banyak pula program yang harus dibuka setelah booting. Itu artinya perangkat akan terbebani dengan hal tersebut, terutama bagi pengguna perangkat dengan spesifikasi serba terbatas, efek lemot nya pasti akan semakin terasa.
Untuk mematikan autorun aplikasi Android sebenarnya juga bisa dilakukan dengan menginstall salah satu aplikasi powerfull, yakni Gemini App Manager yang tutorialnya bisa anda baca pada posting cara menggunakan Gemini App Manager. Namun meskipun autorun sudah dimatikan, terlalu banyak menginstall aplikasi akan tetap berpengaruh pada kinerja perangkat. Hal itu dikarenakan sistem perangkat akan tetap membaca aplikasi - aplikasi yang sudah kita install tersebut, minimal untuk menampilkan icon nya pada menu sehingga juga akan sedikit membebani perangkat yang kita miliki.
Memilih aplikasi dengan bijak memang menjadi faktor penting agar perangkat Android kita tidak mengalami penurunan performa. Namun terkadang kita membutuhkan banyak aplikasi terinstall karena fitur antara satu aplikasi bisa sangat berbeda dengan aplikasi lainnya. Tapi bukankah menginstall banyak aplikasi bisa menurunkan performa? Itulah dilema yang pertama. Karena jika kita menginstall suatu aplikasi sementara kita sangat jarang memakainya, salah satu pilihan yang tepat adalah men-unistall nya kembali. Tapi bagaimana jika suatu saat kita membutuhkannya lagi? Itulah dilema yang kedua. Karena jika kita harus menginstall dan menguninstall suatu aplikasi berulang - ulang tentu akan sangat merepotkan dan membuang waktu karena harus mendownload ulang. Nah untuk itu saya akan memberikan sedikit tips sederhana agar anda tetap dapat menyimpan aplikasi yang anda inginkan meskipun anda jarang mengunakannya dan tentunya agar tidak membebani perangkat anda. Caranya? Dengan membekukan aplikasinya!
Cara membekukan (freeze) aplikasi Android
Hal pertama yang harus anda siapkan adalah perangkat Android yang sudah di root, karena jika belum anda tidak akan bisa membekukan aplikasi apapun pada perangkat yang anda miliki. Belum tau apa itu root? Silahkan baca pada halaman Apa keuntungan root Android? Nah jika perangkat anda sudah di root, ada sebuah aplikasi yang harus anda install, yaitu Link2SD. Sebenarnya anda bisa menggunakan aplikasi lain untuk melakukan ini, namun saya lebih suka menggunakan Link2SD karena lebih praktis dan ringan.
Disini saya anggap anda sudah mengerti cara menggunakan Link2SD. Bukalah aplikasi tersebut, dan mulailah mencari aplikasi yang sekiranya sangat jarang anda gunakan namun anda tetap ingin menyimpannya. Disini contoh aplikasi yang akan dieksekusi adalah aplikasi edit foto menjadi lebih fokus AfterFocus.
Lalu setelah memilih aplikasi tersebut, akan muncul beberapa pilihan. Pilihlah menu actions seperti yang ditunjukkan oleh panah hijau pada gambar di bawah ini (sebelah kiri). Lalu akan muncul menu popup seperti pada gambar di tengah dan pilih Freeze. Dan jika pada aplikasi sudah tertulis kata -Frozen- berarti proses pembekuan sudah berhasil.
Nah sekarang coba cek pada menu, aplikasi tersebut akan hilang dari menu. Dan jika sewaktu - waktu anda membutuhkannya, cara mengembalikannya pun sama seperti di atas, namun pada langkah terakhir pilihlah UnFreeze. Cukup sederhana bukan? Namun perlu saya ingatkan bahwa mungkin saja beberapa aplikasi akan mengalami crash atau tidak bisa digunakan dengan semestinya setelah di freeze.
0 comments:
Post a Comment